Menurut Marcos Senna, Spanyol bersama Brasil dan Italia merupakan kandidat kuat juara Piala Dunia tahun ini.
OLEH
DEDE SUGITA Marcos Senna memang tidak masuk skuat Spanyol yang mengangkat trofi Piala Dunia pertama pada 2010, tapi ia menjadi pemain inti di gelaran empat tahun sebelumnya dan memainkan peran penting tatkala La Roja menjuarai Euro 2008, titel yang menandai awal supremasi mereka di percaturan sepakbola Eropa dan internasional.
Dan eks bintang Villarreal ini percaya Tim Matador memiliki kapasitas untuk mempertahankan gelar di turnamen tahun ini. Selain skuat besutan Vicente Del Bosque, Senna juga memandang tuan rumah Brasil -- yang notabene negara kelahirannya -- dan Italia layak diapungkan sebagai kandidat utama.
"Saya pikir dalam kompetisi seperti ini, selalu ada kecenderungan bahwa favorit tradisional adalah tim-tim hebat yang pernah memenangi Piala Dunia sebelumnya," kata Senna.
"Dan, seperti biasanya, favoritnya adalah Brasil, Italia, dan Spanyol; mereka semua akan berpartisipasi dan karenanya, mereka bertiga adalah favorit," imbuh pria yang memperoleh kewarganegaraan Spanyol sewindu silam ini.
"Pada akhirnya, tim favorit tidak selalu menang; mungkin saja ada sejumlah kejutan, tapi saya pikir gelar juara akan direbut salah satu dari tiga tim tersebut."
Sebelum 2008, torehan Spanyol di turnamen internasional tak bisa dibanggakan. Mereka hanya punya koleksi satu trofi Piala Eropa 1964, sementara posisi keempat pada edisi 1950 menjadi prestasi terbaik di panggung Piala Dunia.
Senna, yang sekarang merumput di North American Soccer League (Divisi II Liga AS) bersama New York Cosmos, merasa terdapat perubahan besar di tubuh Spanyol menyusul kegagalan terakhir pada PD 2006, saat mereka sekali lagi terdepak dini -- di babak 16 besar oleh Prancis
"Saya pikir mulai dari fans, staf kepelatihan, hingga para pemain, sebelumnya selalu merasakan adanya kegelisahan tentang menjuarai kompetisi seperti Piala Dunia atau Piala Eropa," papar Senna. "Sejak dulu kita mengetahui selalu ada pemain-pemain hebat di Spanyol, selalu ada staf untuk membawa kami lolos ke turnamen-turnamen mayor seperti dua kejuaraan tersebut, dan ekspektasinya cukup positif. Tapi, tentu saja, sekali lagi Spanyol gagal untuk melaju jauh dalam kompetisi pada 2006 dan orang-orang mulai berpikir sama seperti sebelumnya, bahwa Spanyol terlihat tidak maksimal, dan itu hal yang biasa dipikirkan oleh fans ketika itu."
"Tapi kemudian gelaran Piala Eropa [2008] datang. Terdapat perubahan taktik, perubahan gaya bermain untuk Spanyol, dan di satu titik saya beserta pemain-pemain lainnya mengetahui kami akan memenangi turnamen."
"Bahwa kami akan menjadi juara, dan kita semua tahu yang terjadi kemudian, yaitu Spanyol memenangi seluruh kompetisi mayor di dunia."Meski turut merasakan kekecewaan di Jerman 2006, Senna tetap menyimpan kenangan manis dari kompetisi tersebut.
"Laga pertama menghadapi Ukraina [Spanyol menang 4-0] adalah memori terbaik yang saya miliki. Itu pengalaman tak terlupakan dalam hidup saya. Bahkan saya masih menyimpannya dalam pikiran saya."
Momen terburuk, tentunya saat La Roja dipastikan mengepak koper lebih dini usai ditundukkan Prancis 3-1.
"Kami dihentikan oleh Prancis, dan itulah memori terburuk saya, tereliminasi oleh Prancis," jelas pemain 37 tahun ini.
Original Post by: http://www.goal.com/id-ID/news/1369/piala-dunia-2014/2014/02/21/4632401/marcos-senna-sebut-spanyol-favorit-piala-dunia