Piala Dunia - Presiden FIFA Sepp Blatter mengumumkan tentang kampanye perdamaian yang akan diberlakukan pada perhelatan Piala Dunia di Brasil tahun ini.
Dua tim yang saling berhadapan diharuskan melakukan seremoni saling berjabat tangan sebelum dan sesudah pertandingan.
Hal itu merupakan bagian dari dukungan FIFA dan dunia sepak bola terhadap semangat perdamaian yang dicanangkan Alfred Nobel. FIFA dan Yayasan Nobel dalam konferensi di Budapes 2012 lalu menyepakati bakal menggalakkan kampanye perdamaian dalam setiap turnamen yang digelar FIFA.
Kampanye perdamaian itu yang ditandai dengan saling jabat tangan dua tim serta para wasit dimulai pada perhelatan Piala Dunia Antarklub di Maroko, Desember 2013 lalu. Para pemain tak diizinkan meninggalkan lapangan tanpa menjabat tangan pemain lawan dan wasit seusai pertandingan.
Hal serupa juga berlaku bagi para pelatih. Mereka diharapkan saling berjabat tangan, dan saling berterima kasih termasuk dengan para wasit.
"Jabat tangan menjadi simbol sederhana, namun sangat kuat untuk mewakili terciptanya rekonsiliasi di antara dua tim yang bertanding. Kampanye di lapangan sepak bola ini diharapkan mampu menyebarkan sikap bertenggang rasa, saling menghormati, dan perdamaian di dalam masyarakat yang lebih luas," ujar Blatter dalam surat resmi yang dimuat laman FIFA. com.
Sebanyak 32 tim dari 32 negara akan terlibat dalam putaran final Piala Dunia di Brasil pada Juni-Juli mendatang. Para pelatih tim nasional negara peserta telah diundang dalam seminar dua hari yang digelar FIFA di Florianopolis, Brasil, pekan ini. Baca di Koran Super Ball, Jumat (21/2/2014)
Original Post by: http://www.tribunnews.com/superball/2014/02/21/wajib-jabat-tangan-di-piala-dunia