Giggs memiliki potensi untuk membangkitkan semangat di tubuh Manchester United.
OLEH
ADHE MAKAYASA Ikuti di twitter Winger Manchester United Ryan Giggs seakan menjadi oase di tengah krisis kepercayaan diri yang melanda skuat Setan Merah setelah mereka mengalami turbulensi performa di musim ini.
Seperti diketahui, United di musim ini tampil buruk sebagaimana mereka terlempar di semua kompetisi, bahkan dipastikan gagal lolos ke babak kualifikasi Liga Champions musim depan dan untuk sementara masih berkutat di urutan ketujuh di tabel klasemen Liga Primer Inggris.
Serangkaian catatan minor tersebut lantas membuahkan konsensus bahwa harus ada yang diperbuat untuk menyelamatkan masa depan klub. Dan keputusan pun telah diambil, di mana United memilih untuk berpisah dengan manajer David Moyes meski yang bersangkutan baru ditunjuk di musim panas kemarin dan belum sempat untuk menghabiskan kontraknya yang berlaku selama enam tahun.
Kepergian mantan manajer Everton itu disambut suka cita oleh berbagai kalangan, yang memang sebelum ini sudah kehilangan respek dan kepercayaan pada pria berusia 50 tahun tersebut.
Dan untuk mengembalikan harkat serta martabat klub, The Red Devils kemudian menunjuk Giggs sebagai suksesor Moyes - meski dalam hal ini ia hanya diberi peran sebagai manajer interim hingga akhir musim, atau untuk empat pertandingan saja.
Penunjukan Giggs ini tentu menghadirkan semangat baru di tubuh tim, mengingat sosok asal Wales itu begitu dihormati oleh semua kalangan di dalam klub.
Sebelum ini, The Welsh Wizard sudah menyatakan niatnya untuk mencoba peruntungan sebagai pelatih. Dan niat tersebut pernah ia utarakan bahkan saat Sir Alex Ferguson masih aktif menjabat di Old Trafford.
Dengan segudang pengalaman yang ia miliki, dan dengan usia yang sudah tidak lagi muda, Giggs pun menyadari bahwa ia harus mulai mempersiapkan masa depan, yakni dengan mendapatkan lisensi kepelatihan agar bisa memulai karier barunya.
"Menjadi pelatih adalah hal yang sangat saya inginkan dan saya akan mengusahakannya," terang bapak dua anak ini kepada Daily Mirror saat mewakili Britania Raya di ajang Olimpiade 2012 silam.
"Pada pertengahan musim lalu (2010/11) saya sudah menyelesaikan Lisensi A dari UEFA. Ini hal yang bagus dan sangat berbeda dibandingkan dengan menjadi pelatih.
"Saya ingin mendapatkan pengalaman sebanyak mungkin selama masih bermain, termasuk di Olimpiade. Ini ajang yang berbeda dibandingkan liga maupun turnamen lainnya dan akan jadi pengalaman yang berharga bagi saya."
Pengalaman Giggs tentu tak boleh dianggap remeh, mengingat dia pernah dilatih oleh seorang manajer hebat, Sir Alex, yang juga berhasil mengubahnya menjadi salah satu pemain paling disegani di dunia sepakbola.
Tantangan pun kini menanti Giggs, yang akan segera memulai tugas barunya untuk meracik tim kala United dipertemukan Norwich City dalam lanjutan Liga Primer pada Sabtu (26/4) nanti.
Meski status Norwich adalah tim papan bawah, namun tekad mereka yang ingin terhindar dari degradasi musim ini kiranya bakal menjadi ujian ideal untuk mengetahui kadar kemampuan Giggs di dunia kepelatihan.
Jika nantinya sukses melewati hadangan The Canaries, pria yang mengandalkan kaki kiri selama aktif sebagai pemain ini masih harus membuktikan diri di laga melawan Sunderland (3/5), Hull City (7/5) dan Southampton (11/5).
Untuk bisa melewati itu, Giggs memiliki segudang modal lantaran ia pintar dalam membaca permainan dan memotivasi para pemain, yang sudah berkali-kali ia tunjukkan kala dipercaya turun ke lapangan sebagai pemain.
Salah satu sikap kepemimpinannya yang membuahkan hasil pernah ia tunjukkan di musim ini, yakni saat United tengah dalam posisi terdesak untuk bisa membalikkan keadaan dari Olympiakos di babak 16 besar Liga Champions.
Setelah kalah 2-0 di leg pertama di Yunani, di mana Moyes tidak menurunkannya dan jarang memainkannya, Giggs pun menginspirasi kebangkitan timnya dengan membantu Robin van Persie untuk tampil beringas di depan gawang. United pun menang 3-0 dan dinyatakan lolos ke babak berikutnya.
Atas penampilan tersebut, gelandang senior macam Michael Carrick bahkan merasa perlu untuk melontarkan pujiannya kepada Giggs, yang di usia senja masih mampu tampil prima.
"Apa lagi yang harus dikatakan tentang dia [Giggs]? Sungguh luar biasa bagi pemain seperti dia yang tidak banyak bermain akhir-akhir ini namun mampu tampil penuh, hal itu menunjukkan bahwa ia merawat kondisinya," ujar Carrick di laman resmi Uefa beberapa waktu lalu.
"Umpannya [dan pengaruhnya] untuk gol kedua - hal-hal seperti itu adalah keahliannya dan ia masih bisa melakukannya. Sungguh menyenangkan bisa bermain dengannya," tambah Carrick.
Namun usai episode epik tersebut, Giggs pun mulai kembali jarang diturunkan oleh Moyes sebagaimana hubungannya dengan sang manajer yang dikatakan merenggang.
Akan tetapi, Giggs memilih untuk meredakan hal tersebut demi menjaga harmoni di tubuh timnya, meski di luar sana sudah banyak rumor yang menyatakan bahwa beberapa orang di Old Trafford menginginkan pemain 40 tahun itu untuk diangkat menjadi bos sebelum akhir musim selagi rumor pemecatan Moyes yang semakin kencang - yang pada akhirnya terwujud.
Bantahan pernah ia lontarkan pada awal April, dengan berkata: "Hubungan kami bagus. Tidak ada masalah dengan manajer, saya tahu banyak hal yang dikatakan [media] tapi saya tidak tahu dari mana ini berasal," tutur Giggs, yang seolah ingin menyembunyikan sesuatu.
"Sebagai pemain Anda ingin main setiap saat, tapi saya tahu tidak akan main di setiap pertandingan.
"Terakhir kali saya main untuk kali pertama dalam enam atau tujuh pekan, tapi kami memiliki banyak pemain untuk dipilih dan seperti yang Anda lihat di penampilan melawan Olympiakos saya selalu siap datang dan main dan itu yang harus Anda lakukan, tidak kesal karena tidak main."
Penegasan seperti itu kiranya cukup untuk menggambarkan bahwa memang ada masalah di internal tim, selagi Giggs yang tidak mengedepankan ego pribadi karena ia sadar bila dirinya juga mengemban peran sebagai staf kepelatihan di bawah arahan Moyes.
Ada pun kini, kepergian Moyes dari Old Trafford sekaligus menghadirkan harapan baru di Theatre of Dreams, sebagaimana Ryan Giggs yang bakal memulai tugas barunya di bangku cadangan untuk mengembuskan angin segar jelang pergantian musim.
In Giggs We Trust.
Original Post by: http://www.goal.com/id-ID/news/1108/sepakbola-inggris/2014/04/23/4770155/catatan-liga-primer-inggris-ryan-giggs-embuskan-angin-segar